ca23885765047c73d36ec12e2c2f2f3c.9.jpg (600×337)

HondaQQ - Waktu itu hari Kamis, aku pulang dari rumah teman SMA. Biasa, habis nonton film porno. Soalnya temanku kost sendiri, jadi amanlah buat nonton-nonton. Sampai di rumah, suasananya sepi. Aku kira keluargaku pergi semua. Baru saja aku mau mencari kunci pintu, kakak perempuanku Febri, 20 tahun, membukakan pintu.

“Ngga kuliah to Mbak?” tanyaku.
“Ngga, ada temenku tuh yang datang.” jawab Kak Febri santai.
Waktu aku masuk ke ruang tamu, kulihat teman kakakku, Tiwi, sedang nonton TV. Aku nggak tahu film apa itu. Aku masuk kamar buat ganti baju. Saat itu aku ngga bayangin yang ngeres-ngeres. Pada saat aku keluar dari kamarku, Tiwi menyapaku.
“Eh, Ro, filmmu ini bagus lho!”
“Eh, film apa emang?” tanyaku kaget.
“Ini, masa sama punya sendiri ngga tahu.”
Karena memang bingung, aku dekati Tiwi, mau tahu film yang dia maksud.
“Eh.. ini ya?” jawabku kaget setengah mati. Soalnya film yang sedang dia tonton adalah film porno yang kupinjam dari temanku seminggu yang lalu. Astaga, pikirku, aku lupa mengembalikan.
“Kak.. kok bisa tahu, darimana ya?” jawabku agak malu.
“Tadi kakakmu ngambil dari kamarmu, emang kaFebrin belum pernah nonton bareng ya?” jawab Tiwi.
“Ya.. belum sih, aku cuma pinjem bentar dari temen?” kataku.
Cerita Sex Indonesia
Tiba-tiba kakakku muncul. Tiwi bertanya kepada kakakku, “Dari mana, Feb?”
“Ini beli jus di warung.”
Tiwi terus bertanya kepada kakakku, “Feb, adikmu ini mbok diajak nonton sekalian, biar bisa dipraktekin.. haha..”
Aku kaget mendengar pertanyaan Tiwi. Langsung pikiranku mulai ngeres.
“Wah, ini sih kesempatan gue,” pikirku.
“Ngapain Ro? Nyengir-nyengir sendiri, mulai ngeres tuh pikiranmu, ngga apa ding. Kan udah gede. Kamu sudah pernah ngeseks kan Ro?” tanya Tiwi menggoda.
“Wah, jangan sampai hilang nih kesempatan,” pikirku.
“Eh, belum sih, tapi emang pingin, he..he.”
“Kalo gitu sini Ro, mumpung ada kita berdua.” goda Tiwi.
Kakakku hanya senyum-senyum melihat aku. Wah, Mbak Febri ternyata nafsu juga nih.
“Ya deh, tapi entar Mbak, jadi kebelet kencing nih.”
“Wah, udah ngaceng tuh punyamu, Ro. Eh, Mbak Tiwi ikut ya? Kita mulai di kamar mandi aja ya?”
“Eh Febri, entar ya, gue pinjem adikmu.” kata Tiwi yang sudah bernafsu.

“Ha.. ayo deh,” jawabku.
Begitu aku mau kencing, Tiwi langsung mengelus burungku dari belakang. Wah asyik nih pikirku. Tiwi hanya diam sambil mengelus burungku yang sudah keluar air kencing.
“Sini aku bersihin.”
Aku sih mau aja. Tiwi langsung jongkok di depanku dan menjilat kepala burungku sekalian dikulum-kulum sampai masuk ke mulutnya. Kupegangi kepala Tiwi dan kugerakkan kepalanya ke kanan-kiri. Kemudian dia berdiri dan langsung mencium bibirku dengan semangat. Lidahnya dimainkan di mulutku, aku pun mengikuti permainannya saja. Tanganku mulai kugerakkan ke buah dadanya yang montok. Aku putar-putar tanganku dan kudorong-dorong susunya. 
Tiwi mendesih pelan, “Ahh..”
Kubuka bajunya sampai lepas dan kelihatan susunya yang dibungkus BH putih. Kualihkan mulutku ke sekitar susunya. Kucium-cium dan kemudian kulepas BH-nya.
“Wah, putingnya besar nih pikirku.”
Aku langsung mengulum putingnya dengan lembut dan tangan kiriku menggosok-gosok susunya yang satu lagi.
“Ah.. Teruss.. Ro,” rintih Tiwi sambil tangannya terus memainkan burungku. Setelah agak lama kumainkan susunya, aku berjongkok mau membuka celana jeansnya.
Tiba-tiba Mbak Febri muncul dan ngomong, “Eh, diterusin di kamarku yok, TV-nya udah kupindah ke sana. Masak aku cuma liat doank.”
“I..ya deh, yuk Ro kita pindah.. Aaah..” jawab Tiwi dengan gelinya karena tanganku mengenai lubang kemaluannya.
Setelah selesai kulepas celana Tiwi dan tentu saja aku sudah telanjang, kugendong Tiwi di depanku dengan lidahku memainkan putingnya.
Tiwi mendesah, “Ahh..ah..ehh.”
Kubaringkan di ranjang kakakku dan kulihat kakakku sudah melepas bajunya. Kudatangi Mbak Febri. Tiwi hanya diam saja dengan tangannya menggosok-gosok lubang kemaluannya sendiri. Langsung kucium mulut Mbak Febri dan kumainkan susunya dengan gerakkan memutar dan meremas.
“Ehh.. Srrp,” suara kakakku dengan mulut kami masih berciuman.
Tangan kakakku yang satu memegang pantatku dan yang satunya memegang burungku yang semakin besar saja rasanya. Lalu kuangkat kedua kaki kakakku dan kubaringkan pelan di ranjang. Dengan posisi aku di atas, kedua kaki kakakku melingkar di pinggangku, dan kugoyangkan pinggulku biar burungku bergesekkan dengan lubang kemaluannya. Lalu kuarahkan mulutku ke lubang kemaluan kakakku dan kujilat-jilat, kemudian kumasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya. Sementara itu tanganku bergerilya di atas susunya, kuremas-remas.
“Ah.. Ayo teruss.. shh..” rintih kakakku.
Kemudian Tiwi berdiri dengan lubang kemaluannya mengarah di mulut Mbak Febri dan menggoyangkan pantatnya di kepala Kak Febri. Kakakku pun langsung menjilat-jilat lubang kemaluan Tiwi dengan semangat. Suara rintihan mereka membuatku semakin nafsu. Dan langsung kuarahkan burungku ke dalam lubang kemaluan kakak. Kaki kirinya kuangkat dan ku desak burungku untuk masuk ke lubang kemaluannya. Kugerakkan maju mundur dan kadang memutar sampai burungku basah oleh lendir dari lubang kemaluan kakakku.
“Crp.. crep.. slokk..” suara gesekan burungku dengan lembut.
“Emm.. ahh.. Terus Ro..o.”
Semakin cepat ku dorong pantat dan tiba-tiba kurasakan burungku menegang keras dan kurasakan air maniku keluar deras di dalam lubang lubang kemaluan kakakku.
“Ahh.. ahh.. uhh!” desahku.
“Uhh.. ehha..” jerit kakakku yang juga mencapai orgasme. Domino99

Selama orgasme kutekan pantatku sampai burungku paling dalam dan kugerakkan maju mundur dan memutar. Kudiamkan beberapa saat di dalam karena burungku berkurang ketegangannya. Setelah kembali tegak kukeluarkan dan aku berdiri menuju ke Tiwi yang masih mengerang keasyikan karena lubang kemaluannya masih dikulum mulut kakakku. Dengan posisi kakakku telentang, Tiwi tetap menggerakkan pantatnya di kepala Mbak Febri, aku pegang kepala Tiwi dan kuarahkan mulutnya ke burungku yang masih basah. Tiwi langsung mengocok burungku dengan tangannya dan mengulum kepala burungku. Aku merasakan tegangan yang tinggi saat kugerakkan burungku maju mundur ke mulut Tiwi, sampai Tiwi kadang-kadang agak tersendak karena burungku masuk sangat dalam. Begitu aku merasa mau orgasme, kupegangi kepala Tiwi, kugerakkan dengan agak cepat dan tangan Tiwipun mendorong pantatku ke depan.
“Creet.. creett.. cprott,” suara air maniku yang memuncrat ke dalam mulut Tiwi. Aku mendesah dengan agak keras. Dan kulihat Tiwi dengan susah payah berusaha menelan seluruh pejuhku agar jangan sampai tumpah ke ranjang.
“Hukk..uhuk.” kudengar Tiwi terbatuk-batuk karena kesulitan menelan pejuhku.
“Haa.haa.haa, Enak ya Mbak rasanya?” tanyaku menggoda.
“Seperti ..emm” jawabnya. Agen domino 99
Kemudian dia memegangi burungku yang kembali melemah agar tegak kembali sambil di kocok-kocok.
Ah..enak sekali rasanya pikirku dan aku melirik ke arah film porno yang sampai ke adegan di mana si cewek menungging dan yang cowok memasukkan burungnya dari belakang. “Eh.. Mbak seperti itu ya posisinya?” pintaku.
“Oke deh,” jawab Tiwi.
Nah sekarang giliran kamu, Feb, pikirku. Saat aku berusaha memasukkan burungku ke lubang kemaluannya lewat bawah, Mbak Febri berdiri dengan kedua kakinya di antara punggung Tiwi. Aku dan Mbak Febri berciuman dengan memainkan lidah di mulutku, kadang menjilat bibirku, sementara tanganku masih memegangi pinggang Tiwi untuk mendorong burungku. Tiwi dengan gerakan maju mundurnya membuat aku keenakkan. Tiwi mendesah cepat dan keringat kami bertiga semakin banyak. Kemudian kuarahkan tanganku ke buah dada Tiwi yang menggantung karena posisinya yang nungging. Kuremas-remas dan kugerakkan ke banyak arah. Sementara pinggangku terus memompa agar burungku terus keluar masuk ke lubang kemaluannya. Ciumanku dengan Mbak Febri semakin seru dan penuh nafsu. Sesekali kuarahkan tanganku ke buah dada kakakku yang ukurannya hampir sama besarnya dengan punya Tiwi. Tibalah saatnya aku orgasme ketiga kalinya. Dengan segera tanganku memegang pinggang Tiwi dan kudorong pantatku dengan cepat.
“Crepp..creep..” suara selangkanganku berbenturan dengan pinggiran lubang kemaluannya.
Dan, “Crut..” air maniku memuncrat derasnya di dalam lubang kemaluan Tiwi.
Kami berdua mendesah keras karena Tiwi pun mencapai orgasme. Cukup lama aku merasa orgasme sehingga kutekan pantatku ke depan dan kugerakkan burungku yang ada di dalam lubang kemaluannya. Setelah beberapa saat kukeluarkan burungku yang basah dan Mbak Febri pun dengan spontan memegang burungku dan menjilati bekas air maniku yang bercampur dengan lendir lubang kemaluan Tiwi.
Kami pun beristirahat dengan tiduran telanjang tanpa satu helai pakaian. Aku di tengah dan mereka di sampingku. Tanganku masing-masing memegang buah dada Mbak Febri dan Tiwi sementara entah tangan siapa memegangi burungku yang mulai bergerak-gerak lagi.

Untuk mengakhiri artikel ini saya ingin bertanya kepada pembaca. Apakah kalian tahu apa itu HondaQQ ?
Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi :
HondaQQ Situs Pkv games domino99 dan agen domino 99